Gampong Lamgugob

Sejarah Gampong

SEJARAH GAMPONG LAMGUGOB

Dari cerita historis tokoh-tokoh gampong, Gampong Lamgugob sudah ada sejak zaman Pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Lamgugob pada masa itu merupakan gampong yang sudah maju dengan jumlah penduduk yang banyak dan termasuk dalam wilayah Mukim Kayee Adang. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya batu nisan yang berukir dari makam-makam yang sudah sangat lama.

Konon Penamaan Gampong Lamgugob terkait dengan suatu peristiwa yang terjadi pada suatu masa. Dimana masyarakat gampong yang hidup dalam suasana tentram dan damai pada saat datang sekelompok tentara Belanda dan dikejutkan dengan munculnya seekor babi liar (bui). Orang-orang memperkirakan babi liar itu berasal dari sebuah gampong yang jauh yaitu Le Bui (artinya banyak babi) yang sekarang menjadi Labui yang masuk dalam wilayah Aceh Besar. Masuknya babi tersebut membuat hampir semua penduduk gampong menjadi panik (bahasa acehnya “gugob”), inilah yang kemudian menjadi nama gampong Lamgugob. Kata Lam diawal bermakna gampong atau desa.

Gampong Lamgugob dulunya merupakan wilayah pertanian, perkebunan, perikanan dan juga perdagangan. Masyarakat pada masa itu bermata-pencaharian sebagai petani sawah, petani tambak, petani kebun, dan sebagiannya adalah pedagang. Dahulunya di Lamgugob juga terdapat tenun tradisional yang sangat terkenal dikalangan kerajaan Aceh, yaitu kain tenun Lamgugob. Pada masa itu tenun Lamgugob (Ija Lamgugob) merupakan pakaian khusus bagi laki-laki yang diikatkan di pinggang di luar celana panjang gunanya adalah untuk kesopanan yaitu menutup selangkang celana yg digunakan. Namun sayang tenun Lamgugob kini tinggal kenangan.

Dahulunya gampong Lamgugob terdiri dari empat Dusun. Yaitu Dusun Kayee Adang, Dusun Peurada, Dusun Tunggai, dan dusun Lamnyong. Seiring perjalanan waktu, Dusun Peurada kini sudah menjadi Gampong definitif yang berdiri sendiri, sehingga di Lamgugob kini hanya tinggal tiga dusun saja.

Sesuai dengan jumlah penduduk, maka sejak tahun 2016 Lamgugob mempunyai lima Ulee Jurong, yaitu : Ulee Jurong Kayee Adang Timu, Ulee Jurong Kayee Adang Barat, Ulee Jurong Tunggai Timu, Ulee Jurung Tunggai Barat, dan Ulee Jurong Lamnyong.